Jumat, 11 Oktober 2013

Taste of Cherry (Ta'm e guilass) 1997 DVDRip | Download Subtitle Indonesia

0 komentar
Taste of Cherry (1997) Poster

Director    : Abbas Kiarostami
Writer       :Homayoun Ershadi, Abdolrahman Bagheri, Afsin Khorshid Bakhtiari
Ratings    : 7,5
Quality     : DVDRip
Size          : 220 Mb
Subtitle    : Indonesia (Zulfi Rois)
Encoder   : @Tim Lima Cahaya    






Synopsis :

Selain susahnya menjalani hidup, ternyata mengakhiri kehidupan juga tidak gampang-gampang amat.
Tuan Badii memutuskan akan melakukan bunuh diri nanti malam. Ini bukan sebuah lelucon untuk ditertawakan, dia membicarakannya pada orang-orang yang dia temui dengan ekspresi seserius penjual jamu keliling. Jangankan tertawa, senyum-senyum pun tidak.
Kalau ditanya alasan, Tuan Badii akan meminta maaf, sebab alasan itu tidak mungkin dia ceritakan. Bukan karena dia tidak bisa menjelaskan atau merasionalisasikannya, tapi tidak ada gunanya, dia bilang. Semua orang tidak akan paham apa yang dia rasakan, tak mungkin bisa berempati pada persoalannya. Jadi, tolong diam saja soal alasan keputusannya ini, atau paling tidak bantu dia bunuh diri saja.
Cara membantunya gampang. Nanti malam, Tuan Badii akan menelan pil tidur dalam dosis tinggi. Dia tidak akan melakukannya di kasurnya yang empuk, tapi dia sudah sediakan sebuah lubang seukuran tubuhnya di bukit dekat penginapanya. Liang kuburan itulah yang bakal menjadi tempat tidurnya untuk terakhir kali. Nah, membantunya berarti cuma mendatangi tempat itu besok pagi, memastikan apakah dia sudah mati atau masih hidup. Kalau ternyata sudah mati, tutup lubang itu dengan tanah. Kalau masih hidup, ya bantulah dia keluar. Cuma melakukan itu saja akan Tuan Badii bayar sebanyak 200.000toman! (toman: salah satu mata uang resmi di Iran) .
Maka mulailah Tuan Badii mencari orang untuk membantunya.
Pertama, dia bertemu seorang serdadu muda keturunan Kurdi. Si serdadu muda pemalu ini digaji sangat murah, tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Pas sekali, pikir Tuan Badii. Orang yang sedang butuh uang akan melakukan apapun untuk sebuah bayaran yang besar. Tapi sayang, setelah tahu apa yang harus dilakukannya, si serdadu malah ketakutan, kabur meninggalkan mobil Tuan Badii. Ya sudah, kali gagal tak jadi soal.
Orang kedua adalah seorang santri (seminaris) muda asal Afghanistan yang sedang mengunjungi saudaranya di Iran. Saat itu pemerintah Afghanistan memberi insentif pada tiap santri yang sedang belajar agama. Tapi tidak cukup, seorang santri miskin harus pula cari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan, tentu saja, Tuan Badii bisa menolong, asal saja dia bersedia membantunya. Tapi setelah mendapat penjelasan, dan tahu bahwa apa yang harus dia lakukan bertentangan dengan doktrin Al-Qur’an, Hadits Nabi serta teladan para Imam (ingat, kebanyakan penduduk Iran menganut Syi’ah Dua Belas), dengan terpaksa si santri muda menolak membantu Tuan Badii.
Orang terakhir akhirnya bersedia menolong Tuan Badii. Dia adalah seorang taxidermis(taxidermy: pekerjaan mengisi kulit binatang dengan bahan tertentu agar tampak tetap hidup) tua keturunan Turki yang sedang butuh duit buat pengobatan anaknya. Berbeda dengan adegan sebelumnya, saat ini orang tua itu yang banyak bicara, dan kandungannya sangat bermutu. Pesan-pesan yang hendak disampaikan sang sutradara sepertinya memuncak di pertemuan ini, melalui mulut si tua bangka yang bijaksana ini.
Orang tua ini bercerita bagaimana pada waktu itu dia juga pernah ingin bunuh diri, mengakhiri saja semua permasalahan hidup yang pelik ini. Suatu pagi, sebelum fajar, dia bawa sebuah tali di mobilnya. Dia lajukan mobilnya sejauhnya, hingga dia berhenti di sebuah perkebunan murbai.  Saat itu masih gelap. Tali dia lempar ke sebuah pohon, tapi tak mau menggantung. Dia coba lagi kedua kalinya, ketiga kalinya, tetap tak bisa. Jadi dia panjat pohon itu dan mengikatkan tali itu di dahan yang tinggi. Tak sengaja, dia merasakan sesuatu yang lembut di tangannya: buah murbai yang sangat manis. Dia makan satu biji, enak sekali. Dia makan lagi yang kedua, dan ketiga.
Di ufuk timur, dia melihat melihat matahari mengintip dari balik gunung. Matahari itu, pemandangan itu, hijau pepohonan itu, alangkah indahnya! Momen ini begitu spontan.
Tiba-tiba, dia mendengar anak-anak berangkat ke sekolah. Mereka berhenti saat melihatnya. Mereka memintanya mengunduh pohon itu. Buah murbai berjatuhan dan mereka makan berebutan. Di hatinya muncul perasaan senang.
Maka dia kumpulkan buah itu untuk dibawa pulang. Istrinya masih tidur. Saat sudah bangun, istrinya juga menikmati buah itu.
Orang tua itu takjub, dia pergi untuk bunuh diri, tapi kemudian dia pulang membawa buah murbai. Buah itu sudah menyelamatkannya, buah murbai menyelamatkan hidupnya!

Oleh : Kurusetra 


Screenshoot


Klik download, tunggu 5 detik dan KLIK SKIP ADD
Rapidshare Downlaod
Uptobox Downlaod
Fichier Downlaod
Filerio Downlaod
Bayfiles Downlaod
Bitshare Downlaod
Hotfile Downlaod
Uploaded -
Crocko Downlaod
Mediafire -
Sharebeast -
Indowebster -
Putlocker -
Billion Uploads -




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.